ASSALAMUALAIKUM . CHOOSE AND READ YOUR STUFF BELOW HERE :) ENJOY IT !

Wednesday, June 18, 2008

Menjelang Perempat Final EURO2008

Kesuksesan melangkah ke perempatfinal yang dibarengi performa apik Portugal, Kroasia, Belanda, dan Spanyol pada dua pertandingan awal menjadi bagian dari catatan awal gelaran Piala Eropa 2008. Masih ada cerita dibalik kegagalan sang tuan rumah Swiss dan juara bertahan Yunani. Penalti kontroversial yang memperpanjang nafas Austria kehebatan Gianluigi Buffon menggagalkan penalti Adrian Mutu, hingga cerita heroik Turki lolos ke perempatfinal.

Jelang Perempat Final...

Review Grup

Di Grup A, Portugal dengan generasi emas mereka setelah era Luis Figo - Rui Costa memastikan diri melaju ke simifinal berkat kemenangan atas Turki dan Rep. Ceska. Performa apik Pepe di lini belakang dan Joao Mautinho di tengah Portugal ditambah kontribusi Deco dan Cristiano Ronaldo membuat Portugal memang layak menjadi salah satu title contenders.

Salah satu tuan rumah dari co-host, Swiss, harus angkat koper menyusul dua kekalahan beruntun dari Rep. Ceska dan Turki. Kegagalan Swiss melaju ke perempat final adalah kegagalan tuan rumah kedua setelah Belgia pada Piala Eropa 2000 lalu. Sementara nasib Rep. Ceska dan Turki ditentukan pada laga terakhir Grup A.

Di Grup B, kejutan Kroasia mengalahkan Jerman pada pertandingan kedua meloloskan Hvratska ke perempat final. Austria bernasib lebih baik dari Swiss sesama co-host dengan masih menyimpan peluang lolos ke perempat final dengan syarat harus mengalahkan Jerman yang juga membutuhkan poin untuk lolos. Polandia hampir pasti tersisih karena kalah jumlah gol dengan dua pesaing, Austria dan Jerman.

Grup C, grup neraka. Dua finalis Piala Dunia 2006, Italia dan Perancis, tak berdaya dihadapan total football Belanda ala Marco Van Basten masing-masing dengan skor telak, 3-0 dan 4-1. Nasib dua tim biru tersebut untuk melaju ke perempatfinal berada di tangan Belanda yang telah memastikan diri sebagai juara grup dan pada pertandingan terakhir melawan Rumania.

Rumania berkesempatan menyudahi perjalanan juara dunia Italia di Piala Eropa andai Adrian Mutu mampu menaklukan Gianluigi Buffon dari titik putih. Penyelamatan heroik Buffon untuk sementara menyelamatkan nyawa Italia. Pertemuan hidup mati antara Italia dan Prancis pada pertandingan terakhir bisa jadi hanya pertandingan hiburan semata kalau saja Rumania mampu mengalahkan Belanda. Bukankah pada kualifikasi lalu Belanda menjadi runner-up grup di bawah Rumania?

Spanyol yang melibas Rusia 4-1 pada pertandingan pertama patut berbangga punya striker sekelas David Villa. Gol striker Valencia tersebut pada detik-detik akhir pertandingan lawan Swedia memastikan tiket perempat final bagi tim Matador. Sementara Sverige harus melakoni duel hidup mati kontra Rusia pada pertandingan terakhir Grup D.

Beratnya Beban Sang Juara

Juara bertahan Yunani? Sentuhan magis sang dewa tampaknya tidak menemani pasukan Hellas di Austria. Dua kekalahan beruntun dari Swedia dan Rusia menyudahi catatan perajalanan tim dari negeri seribu dewa hanya sampai babak penyisihan grup, tanpa poin dan tanpa gol. Pertandingan terakhir melawan Spanyol wajib dimenangi pasukan Otto Rehaggel, setidaknya tidak pulang dengan predikat pecundang.

Ungkapan lama mengatakan “lebih mudah merebut daripada mempertahankan”. Hal tersebut benar adanya jika melihat perjalanan Italia dan Yunani di Piala Eropa tahun ini. Italia, sang juara dunia, akan mengulang pertandingan final piala dunia dua tahun lalu melawan Prancis guna menentukan satu tiket ke perempat final. Bahkan kemenangan pun belum cukup karena bergantung kepada hasil pertandingan Belanda vs Rumania.

Nasib lebih tragis menimpa Yunani, sang juara bertahan yang harus membuang impian indahnya di Euro 2008 pada dua pertandingan awal. Permainan ala kadarnya, blunder lini belakang, serta kegagalan Hellas mencetak gol menjadi alibi King Otto terkait kegagalan Yunani.

Yunani bukanlah satu-satunya tim berpredikat jawara Eropa yang langsung tersingkir pada putaran pertama. Jerman Barat (1984), Denmark (1996), dan Jerman (2000) pun telah merasakan beratnya menyandang label juara yang kadang menjadi beban tersendiri. Dengan kapasitas sebagai juara bertahan juara, wajar jika sebuah tim dituntut mampu mempertahankan apa yang telah mereka raih.

Turki lolos ke perempatfinal setelah mengalahkan Rep. Ceska 3-2 melalui pertandingan sangat dramatis. Terlepas dari blunder Peter Cech yang menyebabkan gol kedua Turki oleh Nihat Kahveci, heorisme Turki seakan mengingatkan kita dengan tim Bulan Sabit di era Hakan Sukur saat meraih peringkat tiga pada Piala Dunia 2002.

Menarik ditunggu siapa yang akan menemani Portugal, Turki, Kroasia, Belanda, dan Spanyol di babak perempat final nanti.

0 Comments:

Post a Comment

 
Powered by Blogger